KBRN,Jambi : Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jambi mendesak jasa keuangan khususnya perbankan tidak mengucurkan bantuan permodalan kepada perusahaan-perusahaan yang terbukti terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) maupun kejahatan lingkungan di Provinsi Jambi. Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif WALHI Jambi Rudiansyah dalam diskusi bertajuk Tinjauan Atas Reformasi Keuangan Berkelanjutan di Indonesia dan Potret Lingkungan Hidup Provinsi Jambi 2019 yang berlangsung di salah satu cafe di Kota Jambi hari ini.
Ditambahkannya, perusahaan yang terindikasi tersangkut kasus kebakaran hutan ataupun lahan, seharusnya pembiayaannya oleh perbankan harus direvisi bahkan dihentikan.
Senada dengan Rudiansyah, Direktur Eksekutif Transformasi Untuk Keadilan (TUK) Indonesia, Edi Sutrisno membeberkan, dari hasil investigasi yang dilakukan, secara nasional, termasuk Jambi banyak perusahaan-perusahaan yang terindikasi tersangkut dalam kebakaran hutan dan lahan mendapat kucuran dana dari perbankan untuk operasional dan investasi perusahaan. Dari 10 besar perbankan yang mengucurkan bantuan permodalan terhadap perusahaan tersebut, ironisnya urutan paling atas merupakan sebuah bank yang berstatus BUMN. " Dari 10 besar bank yang memberikan kredit pada perusahaan-perusahaan itu, peringkat pertama justru sebuah bank BUMN. Inikan lucu, disatu sisi pemerintah gencar mendorong jangan ada Karhutla, ini justru bank yang BUMN malah memberikan kredit pada perusahaan yang terkait Karhutla," ujar Edi Sutrisno. " Perusahaan yang seperti itu, kreditnya harus direvisi, atau dihentikan," ungkapnya.
Sumber : rri.co.id
Posting Komentar