![]() |
Foto Bersama WALHI Jambi dengan Kesekretariatan JMG-J |
Provinsi
Jambi, sebaran lahan gambut Berdasarkan
identifikasi peta Badan Restorasi Gambut, luasannya mencapai 751.000 ha yang
tersebar di tiga Kabupaten, sedangkan berdasarkan data Pemerintah Provinsi
Jambi, luasan lahan Gambut yang tersebar di 5 Kabupaten, yaitu 900.000 ha.
Kita
ketahui bahwa Provinsi Jambi masuk dalam catatan Negara terjadi kebakaran Hutan
dan Lahan pada tahun 2015, terutama di lahan gambut. Berdasarkan data kebakaran
2015 Badan Restorasi Gambut, ada 99 Desa dengan luasan 61.446 ha, sedangkan
untuk Prioritas Badan Restorasi Gambut itu ada 10 Desa di Tiga Kabupaten dalam
Provinsi Jambi
Berdasarkan
catatan WALHI Jambi pada tahun 2015 akibat kebakaran yang mencapai 33 ribu
hektare, menimbulkan kerugian mencapai Rp 7 Triliun. Untuk melakukan rehabilitasi membutuhkan dana
Rp 44 Triliun dan mencatat ada 20 perusahaan perkebunan, baik hutan tanaman
industri maupun sawit, yang diduga melakukan pembakaran
Masyarakat
yang bermukim dan hidup di wilayah ekosistem gambut, menjadi korban yang paling
merasakan akibat kebakaran hutan dan lahan, baik ekonomi, sosial, budaya dan
kesehatan. Kita ketahui bahwa berdasarkan hasil riset WALHI Jambi, mencatat
masyarakat dalam mengelola lahan gambut masih menggunakan cara – cara kearifan
lokal, dilihat dari pembukaan lahan dengan menggunakan sekat bakar, kalender
musim, dan masih mempertahankan tanaman lokal sebagai perlindungan ekosistem
dalam kajian pengelolaan masyarakat terhadap ekosistem gambut di wilayahnya
masing – masing.
"KONGRES Jaringan
Masyarakat Gambut Jambi dilaksanakan pada tanggal 29 - 30 November 2017 di Desa
Sungai Bungur Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi untuk mengintegrasikan dan
memperkuat posisi masyarakat sipil dengan beberapa kebijakan Negara terhadap
pemanfaatan dan perlindungan ekosistem gambut perlu adanya pergantian pengurus
baru organisasi masyarakat sipil, demi berjalannya roda organisasi yang
berkelanjutan", Jelas Sulaiman selaku Ketua Pelaksana kegiatan KONGRES III JMGJ
![]() |
Nur Hidayati, Direktur Eksekutif Nasional WALHI |
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa narasumber penting seperti Dr.
Myrna Safitri, Deputi III Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan
Kemitraan, Nur Hidayati, Direktur Esksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia untuk memberikan materi di dalam kegiatan Seminar di acara KONGRES tersebut.
Persoalan
lain yang di hadapi masyarakat yang tinggal dan mengelola ekosistem gambut di Jambi,
bukan hanya persoalan kebakaran hutan dan lahan tetapi juga konflik sumber daya
alam dan ketimpangan penguasaan sumber daya alam menjadi hal mendasar yang
sering di hadapi dan di alami masyarakat gambut. Dilihat dari ketimpangan
perizinan di wilayah ekositem gambut, berdasarkan temuan dan indentifikasi
Jaringan Masyarakat Gambut Jambi “JMGJ”, ada tumpang tindih perizinan yang
menyebabkan hilangnya wilayah kelola masyarakat serta kerugian materil
Dapat
dilihat bahwa hasil anlisis Walhi Jambi kondisi existing penguasaan ekosistem
gambut, hampir 70 % dikonversi Hutan Tanaman Industri dan Perkebunan Sawit,
tercatat juga ada 36 Desa di Areal Konsesi Kelapa Sawit dan 48 Desa di Areal
Konsesi HTI, dan 84 Desa di Wilayah Konsesi dari total 133 Desa yang berada di
wilayah ekosistem gambut,
Hasil
analisis anggota JMGJ yang tersebar di tiga Kabupaten di dalam Provinsi Jambi,
rata – rata masyarakat aktivitas yang menunjang ekonomi rumah tangga, berasal
dari pertanian, perkebunan dan perikanan. Pengelolannya rata – rata di wilayah ekosistem gambut tetapi bukan pada
gambut dalam di atas kedalaman 3 meter.
![]() |
Penyerahan Jabatan Sekjend terpilih JMGJ ( Kiri, Amron Sekjend 2014-2017, Kanan Angga Septia Sekjend Terpilih 2017-2020) |
Berdasarkan
keterangan di atas perlu adanya KONGRES
Jaringan Masyarakat Gambut Jambi, sebagai Organisasi Masyarakat Sipil yang
beranggotakan di tiga Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, untuk memperkuat posisi masyarakat dalam
menentukan arah kebijakan serta kebutuhan akan pemanfaatan, pengelolaan dan perindungan ekosistem gambut itu sendiri.
Posting Komentar